Jumat, 22 November 2013

MCK Umum di Tengah Masyarakat Modern

Kecamatan Sutojayan merupakan salah kecamatan yang berdekatan dengan ibukota Kabupaten Blitar dengan tingkat perekonomian masyarakat yang cukup baik. Paska relokasi FK dan FT hal menarik yang saya lihat di lokasi baru di Kecamatan Sutojayan kelurahan Jingglong adalah adanya usulan MCK umum,gambaran awal tentang Kecamatan Sutojayan merupakan wilayah yang cukup maju baik dari sisi ekonomi maupun pendidikan terlebih lagi kecamatan ini merupakan kecamatan penyangga.   
Kenyataan yang dijumpai dilapangan ternyata pola hidup sehat belum sepenuhnya dianut oleh masyarakat Jingglong, hal ini tak lepas dari kondisi topografi kelurahan Jingglong dimana wilayahnya dilalui oleh anak sungai Lodagung sehingga kebiasan turun temurun terkait dengan aktifitas mandi cuci dan kakus masih banyak yang menganut pola lama. Ditengah masyarakat modern ini kebiasan tersebut kenyataannya tidak mudah sedemikian rupa untuk merubahnya,perlu pendekatan dan penjelasan secara kontinyu pada masyarakat setempat khususnya yang berdekatan dengan sungai. Kebiasaan masyarakat yang masih melakukan pola lama tak lepas dari korelasi kondisi sosial ekonomi yang mereka alami, fakta dilapangan masyarakat pemanfaat langsung MCK ini adalah masyarakat RTM, mungkin dengan keadaan ekonomi mereka (RTM) untuk mewujudkan sebuah MCK dirasa bukan sebuah kebutuhan yang terlalu urgent karena butuh biaya yang cukup banyak disisi lain kebutuhan ekonomi mereka untuk hal lainnya dirasa lebih perlu dan kondisi wilayah yang dekat sungai ini dirasa sebagai jalan pintas yang praktis dan ekonomis. Berpijak dari kenyataan ini disatu sisi merupakan sebuah tantangan bagaimana agar masyarakat terangkat ekonominya sehingga secara perlahan pola hidup sehat akan mampu mereka terapkan.

Berkembangnya Usaha Budidaya Jangkrik Berkat Pinjaman SPP

Ibu Nanik adalah salah satu sosok perempuan tokoh masyarakat di desa Pojok Kecamatan Ponggok yang merupakan salah satu Kecamatan di kabupaten Blitar. Selaku istri sekdes beliau merasa peduli dengan kesejahteraan warganya. Oleh sebab itu ketika ada program yang masuk ke desanya yaitu Program Pengembangan Kecamatan (PPK) tahun 2003  khususnya SPP (Simpan Pinjam kelompok Perempuan) beliau benar-benar memanfaatkannya dengan mengakomodir anggota kelompok PKK Desa untuk pinjam sebagai tambahan modal usahanya. Diawal pinjam kelompok tersebut tepatnya tahun 2003 sebesar Rp. 6.175.000,- dengan jumlah anggota 10 0rang. Bertambah tahun kelompok tersebut jumlah pinjaman bertambah besar sebagaimana pinjaman terakhir Rp. 142.500.000,- dengan jumlah peminjam 20 orang. Adapun jenis usaha kelompok PKK Desa meliputi : petani Blimbing, ternak jangkrik, ethek/pracangan, ternak bebek, warung sate, Candak kulak. Kelompok PKK Desa ini nilai angsuran bagus/ tidak pernah nunggak, administrasi kelompok ada/cukup baik, pertemuan rutin.
Mbak Miftakhul  Jannah adalah salah satu anggota kelompok PKK desa yang diketuai Bu. Nanik Iswahyuni yang bertempat tinggal di dusun Krajan desa Pojok Kec. Ponggok. Ia memulai memanfaatkan dana pinjaman PNPM (dulu PPK) sejak tahun 2005 dengan pinjaman awal  Rp. 1.000.000,-  dengan usaha ternak jangkrik kecil kecilan dan menjadi pembeli peternak jangkrik sekitar 30 orang. Semakin bertambah tahun usahanya yang merupakan usaha bersama suaminya semakin berkembang. Untuk peningkatan usaha tersebut pinjaman modal dari PNPM sangat dirasakan olehnya, dan besar pinjamanpun semakin besar  menjadi  Rp. 10.000.000, sedangkan periode pinjaman terakhir ia hanya pinjam Rp. 5.000.000,- karena sesuai   kebutuhan tambahan modalnya. Kondisi usaha 4 tahun terakhir ini  Mbak Mif bersama suaminya membangun kemitraan dengan peternak jangkrik sampai 100 orang dengan wilayah sampai luar desa : bacem, kebonduren  dan luar kecamatan : Ngaglik /Srengat dan Dayu / Nglegok. Jadi setiap 2 hari sekali suami m.mif mengambil hasil ternak jangkrik dengan membayar / membeli jangkrik setelah dikurangi biaya pakan dan etre (tempat telur sebagai media ternak) sebesar Rp. 15.000/kg. (bln Okt ’13) sementara ia menjual hasil tersebut ke pedagang Rp. 20.000/kg kotor ( belum dikurangi biaya transport dan kuli naik dan turunkan jangkrik) x  4 Kwintal (400 kg). Beberapa  pernyataan penting darinya  :  “ Beli mobil Pick-up dari usaha jangkrik ”,  “ pekerjaan ternak jangkrik dan pengepul adalah pekerjaan utamanya “, “ Kalau tidak merasa berkembang dan beruntung untuk apa dilanjutkan”  Alhamdulillah dengan usaha Jangkrik bisa menghidupi keluarganya ( 2 anak dan 1 istri ) yang semakin sejahtera,Amin