Foto Peralatan Pembuatan Pupuk Organik |
Berbagai macam pupuk organik kini kian banyak macamnya, seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk cair, pupuk bokasi, pupuk KCL, dan masih banyak yang lainnya. Didaerah kecamatan Doko tepatnya di Desa resapombo terdapat satu home industri yang dikelola oleh kelompok ibu-ibu rumah tangga yang diketua oleh ibu Denik Dianawati, kelompok ini berdiri sejak adanya pelatihan pengolahan pakan ternak dan pengolahan pupuk organik di Desa Resapombo yang didanai oleh program PNPM-MPd Kec. Doko Tahun Anggaran 2010. Sejak pelatihan tersebut terbentuklah sebuah kelompok pengolahan pakan ternak dan pembuatan pupuk organik di Desa Resapombo akan tetapi seiring berjalannya waktu antara pengolahan pakan ternak dan pembuatan pupuk organik yang mendapat respon paling banyak dari masyarakat adalah pupuk organik, maka dari itu yang terus berkembang dan berkelanjutan adalah produksi pupuk organik tersebut. Menurut ketua kelompok yaitu ibu Henik Dianawati Pupuk organik yang diberi nama “Pupuk Sritanjung” untuk sekup kecamatan sudah merambah luas para tangan petani lokal untuk lebih menyuburkan tanaman tanamannya. Dan menyelamatkan tanah dari ketandusan. Oleh sebab itu pupuk ini dinilai sangat bermanfaat bagi para petani. Selain menyebar didaerah kecamatan Doko pemasaran pupuk ini juga sudah mulai merambah ke kecamatan tetangga seperti kecamatan Kesamben, Kec. Wlingi dan masih akan berlanjut ke daerah Kecamatan-kecamatan lainnya.Untuk cara pembuatannya pupuk yang berbahan dasar kotoran hewan dalam hal ini adalah kotoran kambing, diolah dengan cara yang cukup mudah yaitu dengan mengumpulkan kotoran kambing tersebut dan difermentasikan didalam sebuah drum yang dicampur dengan asam amina, kurun waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi tersebut adalah kurang lebih tiga sampai empat hari, setelah genap selama hari tersebut kotoran kambing tersebut dikeringkan dan kemudian digiling menggunakan mesin penggiling khusus yang merupakan hasil dari pelatihan pengolahan pakan ternak dan pengolahan pupuk organik. Kelompok ini berkumpul setiap seminggu sekali dirumah ibu Henik yang merupakan tempat dimana pupuk sri tanjung diproduksi. Setiap hari selasa atau rabu kotoran kambing mulai difermentasi dan pada hari minggu dilakukan penggilingan dan pengemasan. Pupuk ini di bandrol dengan harga Rp. 10.000,- per karungnya.Kelompok ini tidak selalu berjalan lancar ada kendala-kendala yang dihadapi mereka terutama pemasaran, selain dilingkup desa resapombo sendiri pupuk ini belum begitu diketahui oleh desa-desa lain di kec. Doko, hanya melalui kabar dari mulut ke mulut kabar pupuk ini sampai ke para petani dan masyarakat umum “ Petani-petani dikecamatan doko sendiri masih banyak yang belum mengetahui ” ujar ibu henik dari situ ibu henik sendiri berharap ada media yang mau membantu untuk menyebarkan informasi tentang pupuk yang diproduksi kelompoknya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar